Ulama ahli tafsir Al-Qur'an, Gus Baha menegaskan lebih memilih beribadah qurban kambing untuk satu orang daripada qurban sapi patungan. Salah satunya karena keutamaan qurban kambing yang tak tergantikan hewan kurban lain, misalnya sapi atau kerbau
Ibadah Qurban telah disyariatkan dalam Islam. Para ulama berbeda pendapat tentang hukum kurban, ada yang mengatakan wajib dan ada pula yang berpendapat sunnah.
“Sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan engkau (Muhammad) nikmat yang banyak, maka salatlah kamu karena Tuhanmu dan sembelihlah (kurbanmu)” (QS. Al-Kautsar: 1-2).
“Dan unta-unta itu Kami jadikan untuk-mu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur” (QS. Al Hajj: 36).
Di Indonesia sendiri, ada sejumlah hewan kurban yang populer. Di antaranya kambing atau domba dan sapi (kerbau).
Dari sejumlah pilihan itu, ulama ahli tafsir Al-Qur'an, KH Ahmad Bahauddin Nursalim Al-Hafidz menegaskan lebih memilih beribadah qurban kambing untuk satu orang daripada qurban sapi patungan.
Gus Baha, demikian dia biasa disapa, memiliki alasan yang kuat. Hal itu menimbang berbagai perspektif, mulai fiqih hingga sejarah qurban.
COMMENTS